perjalanan ke Pulau Kelor, Pulau Rinca, Pulau Komodo dan Pulau Kalong

FLORES WE COMMING PART I

Sailing komodo day 1

Pulau Kelor, Pulau Rinca, Pulau Komodo dan Pulau Kalong

9 – 18 agustus 2014

Perjalanan ini berawal dari orang iseng yang mengirim gambar komodo dan desa adat waerebo dan berkata hanya 3 kata dan 3 kata ini yang mewujudkan mimpi untuk meng-explore wilayah timur Indonesia yang selama ini mentok jedok di Pulau Bali saja, yang membuat  perjalanan meloncati pulau lombok dan NTB langsung menuju NTT. 3 kata itu hanya “GA PENGEN INI”.

Sebenarnya itu bukan ajakan hanya sebuah pertanyaan yang ditujukan ke orang yang salah sehingga mendapat jawaban “KAPAN BERANGKAT”.

ICHANT adalah orang yang membuat pertanyaan untuk orang yang salah itu dan hal itu  terjadi 1 bulan sebelum perjalanan kita ke pulau nan INDAH bernama FLORES.

Sebenarnya tidak ada persiapan apapun karena memang awalnya kita tidak berencana berangkat. Setelah percakapan lewat BBM itu di kota masing masing kita browsing tentang itinerary flores dari beberapa pendahulu traveller yang pernah menjamah pulau FLORES. Seperti biasa untuk meminimalisir biaya kami mengajak teman group travelling kami yaitu CIAMIK GUNG GUNG namun karena terlalu mendadak dan panjangnya perjalanan sekitar 9 hari (susah mencari cuti) kami tidak menemukan siapapun untuk bergabung dengan kami, namun dengan sedikit paksaan dan rayuan pemberian subsidi dana ke adik q tersayang TIYAS, akhirnya anggota menjadi 3 orang.

Karena 3 anggota yang terkumpul sudah bekerja semua kita putuskan untuk menentukan tanggal keberangkatan dahulu karena berhubungan dengan cuti yang lumayan panjang dan bisa membuat atasan malas untuk menandatangani persetujuan cuti tersebut, maka kami memutuskan untuk mengambil cuti selama 6 hari yaitu 11 sampai 18 agustus 2014.

Dengan berjalannya kesibukan di kantor kita belum menyiapkan apapun bahkan tiket pesawat sampai 3 minggu sebelum tanggal keberangkatan selain itu juga alasan mau mengajukan cuti masih maju mundur takut ga di ACC. Setelah semua cuti di ACC kita memutuskan untuk membeli tiket keberangkatan karena waktu yang sangat mepet  dari hari keberangkatan dan bertepatan dengan masa mudik lebaran maka harga tiket melambung untuk pernerbangan langsung dari Surabaya ke Labuan bajo sehingga kita memutuskan untuk menghemat biaya dengan membeli tiket DENPASAR – LABUAN BAJO dengan menggunakan jasa maskapai TRANS NUSA yang baru kita dengar namanya dari browsing2 tentang NTT, kami mendapatkan tiket dengan harga @Rp.1.078.666,-. Perlu diingat untuk booking TRANS NUSA secara online bukanlah hal yang mudah, maka aku booking langsung di kantor TRANS NUSA yang terletak di Jl. Ngagel Jaya 53 A,Surabaya dengan no telp. 031-5047555. Saat di kantor TRANS NUSA aku baru dapat info ternyata website bbrp minggu ini sedang bermasalah makanya tdk bisa di akses. Sementara untuk SURABAYA - DENPASAR kita tempuh dengan travel penjor no telp. 031-732499 dengan harga @Rp.200.000,-. Kami memilih travel karena murah dan bebas airport tax surabaya yang sekarang @Rp.75.000,- belum lagi harga tiket pesawat yang melambung karena masih suasana arus mudik lebaran.

Sebenarnya tujuan kita hanya ke LABUAN BAJO dan WAEREBO. Namun karena tiket pulang untuk LABUAN BAJO – SURABAYA dengan maskapai garuda dengan harga @Rp.1.700.000,- tiba – tiba hilang alias kehabisan pdhl kmrn masih ada akhirnya kita memutuskan untuk merubah tujuan berdasarkan penerbangan garuda dengan harga yang sama masih ada tapi dengan tujuan ENDE  - SURABAYA maka kami merubah tujuan dari LABUAN BAJO – RUTENG –  ENDE. Dan sekali lagi RACUN awal perjalanan ini yaitu si ICHANT yang giat searching tiket pesawat untuk pulang dan dia menemukan tiket GARUDA untuk ENDE – KUPANG dengan harga @Rp.576.000,- Dan SRIWIJAYA untuk KUPANG – SURABAYA dengan harga @Rp.892.700,-. Dengan asumsi  jeda penerbangan selama 6 jam bisa dibuat keliling KUPANG,memang slalu geleng – geleng dengan ide 1 orang ini yang begitu cepat merubah itin tiap ada kesempatan, dalam booking tiket aja kita sudah merubah 2 kali tujuan perjalanan kita hahahhaa.... sekali racun tetep racun si ichant itu. Maka tujuan kita berubah lagi menjadi LABUAN BAJO - RUTENG (WAEREBO) - ENDE (KELIMUTU) - KUPANG. so  amazing... dengan tujuan terakhir ini serasa roadshow hahhaha...

Tepat tanggal 9 agustus 2014 pukul 17.00 WIB kami berangkat memulai perjalanan kami menuju pulau BALI. Untuk itinerary kami serahkan ke Ichant pelopor perjalanan kali ini dan dia baru meng email itinerary 8 jam sblm jam keberangkatan ckckckck.... dan inilah itinerary yang dibuat oleh ichant

Tarataratataaaaattt..........







Tanggal

Waktu

KEGIATAN

EstimasiBiaya

Sabtu,

09/08/2014

16:00 WIB

Dijemput travel, berangkatmenujuBandaraNgurahRai, Denpasar

Travel : Rp 200.000,-

Minggu,

10/08/2014


06:00 WITA

13:10 – 14:15 WITA

14:15 – 15:00 WITA


15:00 - Selesai

Tiba di BandaraNgurahRai, Denpasar.

Penerbanganke Labuan Bajo (Transnusa MV838).

Menujudermagadanmencaripenginapan (Pilihan : Hostel Kharisma, NelayanatauMutiara)

Check in penginapan, mencari operator kapal Sailing Komodo danberburu sunset di bukitdekatdermaga.

AptTax : Rp75.000,-

Ojek : Rp 10.000,-

Homestay :

Rp 150.000,-

Senin,

11/08/2014

08:00 WITA

Start Sailing Komodo, dengantujuan :

PulauKelor, PulauRinca, PulauKambing, Pulau Kalong.

Sailing Komodo untuk 3 hari :

Rp 1.750.000,-

Exclude : TiketMasukTNK, Ranger &Charge Camera.

Selasa,

12/08/2014

ALL DAY

Sailing Komodo, dengantujuan : Pulau Komodo, Pink Beach, Manta Point, GiliLaba, Padar.


Rabu,

13/08/2014

Hingga 13:00 WITA

15:00 WITA

20:00 WITA

Sailing Komodo, dengantujuan :PulauSebayur, PulauKanawa, PulauBidadari.

Naik travel menujuRuteng(Gemini atauGunung Mas)

Tiba di Ruteng dan mencaripenginapan.

Travel : Rp 70.000,-

Homestay:

Rp 150.000,-

Kamis,

14/08/2014

09:00 WITA

14:00 WITA

18:00 WITA

DariRuteng(Terminal Mena) menujuDenge

Tiba di Denge dan langsung trekking menujuWaerebo (Estimasi 3-4 jam)Tiba di Waerebodanbermalam.

OtoKayu:Rp40.000,-

Porter : Rp 150.000,-

Waerebo: Rp 200.000

(alternatif : OjekRp 150.000,-)

Jumat,

15/08/2014

05:00 –12:00 WITA

12:00 – 16:00 WITA

ExploreWaerebo

Kembali trekking keDenge dan menginap di homestay

Wejang Asih (BlasiusMonta 081339350775)

Homestay :

Rp 175.000,-

Sabtu,

16/08/2014

04:00 WITA

10:00 WITA



18:00 WITA

Start kembalikeRutengmenggunakanangkot

Tiba di Ruteng dan langsungmencarikendaraanmenuju Desa Moni (Desa terdekatdenganKelimutu)naiktravel.

Menginap di Desa Moni (Suggest : Hotel Hidayah)

OtoKayu:Rp 40.000,-

Travel : Rp 120.000,-

Homestay : Rp 150.000,-


Minggu,

17/08/2014


05:00 WITA

10:00 WITA

12:00 – 20:00 WITA


Trekking menujuKelimutu

Dari Desa MonimenujuKota Ende

Tibadi Ende dan Explore Ende (Green Stone, PerenunganPancasila, Pengasingan Soekarno, Aekipa, SawahDetusoko, Monumen Ende)

Bermalam di Ende


Senin,

18/08/2014

05:00 – 09:00 WITA

10:25 – 11:20 WITA

11:30 –16:00 WITA

17-35 – 18:25 WITA

Berkelilingkota Ende lalumenujuBandara

PenerbanganmenujuKotaKupang (Garuda GA4026)

Explore kotaKupang

Penerbanganmenuju Kota Surabaya (Sriwijaya SJ255)


 dan ada berita buruk secara sepihak kapal yang sudah si ichant pesen untuk sailing komodo membatalkan perjalanan untuk kita. Hmm.... ditambah lagi si Ichant pernah baca itinerary para pendahulu traveller yang tidak jadi ke pulau komodo pdhl sudah berada di labuan bajo krn tidak mendapatkan perahu sewaan menambah galau saja. Akhirnya kami mencoba mencari alternatif lain dengan refensi dari teman si adik yang pernah k pulau komodo dan kita mendapatkan nomer Pak MAD (pemilik perahu yang dulu di pakai teman si adik) dengan nomer telp 082145704054, namun berdasarkan konfirm dari pak MAD perahu ybs sudah disewa org pada tanggal itu dan dia berjanji mencarikan perahu lain milik temannya. Akhirnya kami mendapatkan info ada perahu milik temannya namun harga yang diberikan selisih 1 juta dr membatalkan sepihak tadi yaitu Rp.6.000.000,- untuk 3 hari 2 malam. Sebenarnya untuk biasanya sekitar Rp. 3.000.000,- s.d Rp. 4.000.000,- namun itu bila bukan high session seperti bulan Agustus ini. Karena pada bulan ini adalah masa liburan di untuk orang bule. Dan kebanyakan yang liburan ke pulau komodo itu para bule bule, itu terbukti selama kita sailing di komodo kita hanya bertemu 1 rombongan yang org Indonesia lainnya buleeee.... semua... kembali ke topik akhirnya kami deal harga tersebut dan pak MAD minta DP Rp.2.000.000,- dan kita transfer juga pdhl kita juga ragu takut di boongin hahhaha.... tapi sudahlah demi PULAU KOMODO dan bisa tidur tenang selama perjalanan ini

Tanggal 10 agustus 2014 kita sampai di BALI dan beristirahat sejenak mengganjal perut yang sudah mulai keroncongan. Dulu setiap ke BALI pasti nyari burger ini tp sejak sudah ada di surabaya menjadi tidak seantusias dulu waktu hunting ini hahhaa....

Oia flashback ke belakang untuk meminimalisir biaya kita membuat open trip dan saat itu ada 2 orang yang fix bergabung yaitu seorang ibu – ibu yang berumur 56 tahun yang menurut cerita ibu itu dia di tolak oleh 2 org yang open trip juga dan baru ichant yang menerimanya hahhaha... sebenanya kita juga agak ragu krn 56 tahun itu seumuran orang tua kami, tapi ya kita ga boleh menilai orang dari covernya buktinya si tante masih punya semangat yang tinggi untuk explore INDONESIA, dan 1 org lain seseorang dari BANDUNG yang nanti bergabung dengan kami setelah sailing komodo karena dia tidak mendapatkan tiket yang sama dengan kita. Nah di Banadar ini kita janjin bertemu dengan si ibu – ibu yang berumur 56 tahun dan seperti dugaan ibu – ibu ini sangat fit keliatan bugar dan orangnya menyenangkan dan kami menyebutnya TANTE. Hahahhaa.... mungkin kalau dilihat org lain kita seperti keluarga ibu dan anak yang akan liburan. Dan mulai saat ini anggota kita menjadi 4 orang.
Pukul 13.10. yuhuuu.... akhirnya kita menuju LABUAN BAJO dan sempet ketawa lihat pesawat ini yang deretan tempat duduknya 3 dan 2 mirip bus hahahha... but so far so good karena pemilik maskapai ini memiliki tujuan yang sangat amazing yaitu sebagai jembatan untuk penghubung dari NUSA TENGGARA ke Pulau JAWA dan sebaliknya untuk tujuan melancarkan kegiatan perekonomian daerah khususnya NUSA TENGGARA TIMUR. Dan itu memang yang diperlukan oleh daerah di luar pulau JAWA yang ya timpang sekali pembangunan antara pembanguann di luar pulau jawa dengan di jawa. But... sudahlah pusing kalau ngomongi politik dan ekonomi. Let’s get lost aja.... FLORES.... WE..... COMMING.....
Tepat pukul 14.15 WITA kami sampai di BANDAR UDARA KOMODO LABUAN BAJO yeaahhh..... akhirnya....
 Setelah bernarsis ria kami melanjutkan perjalanan ke labuan bajo untuk mencari penginapan di dekat pelabuhan. Menurut info dari warga labuan yang kita temui selama perjalanan di travel menuju BALI untuk menuju pelabuhan dari bandara bisa ditempuh dengan ojek dengan harga Rp.5.000,- saja tapi menurut hasil browsing Rp.10.000,- tapi kami memutuskan naik taksi dengan harga Rp.50.000,- ya kalau di bagi 4 masing – masing hanya Rp.12.500,- g beda jauh dari ojek mengingat ransel kita lumayan banyak hehhehe.... lagian kita bisa minta di anter cari penginapan yang murah.Taksi yang dimaksud bukan taksi seperti di JAWA tapi sebuah mobil APV pribadi. Dan yang menguntungkan adalah kita bisa minta berhenti sejenak selama perjalanan untuk mengambil beberapa foto seperti foto pelabuhan labuan bajo dari atas bukit ini
 
Perjalanan menuju pelabuhan dari bandara hanya ditempuh dengan waktu 10 menit saja. Dan kita minta diantarkan di penginapan yang murah dan pilihan kita jatuh pada Hotel Pelangi. Di penginapan ini ada kamar ekonomi dengan tarif Rp.50.000,- /orang/malam dengan fasilitas tempat tidur saja untuk kamar mandi di luar. Untuk kamar AC Stanadart bisa ditempati 3 orang harganya Rp. 300.000,-/malam dengan fasilitas AC, kamar mandi dalam, TV sedangkan Kamar AC VIP Rp.350.000,-. Kalau boleh saran mending pakai yang AC karena panas sekali disini.
Selesai bersih – bersih badan kami menuju ke pelabuhan untuk bertemu dengan Pak MAD untuk di antar ke kapal yang besok akan digunakan sailing. Pertama kali kami bertemu dengan Pak Mad kami kaget dengan penampilannya tapi orangnya ramah sekali, memang jangan menilai org dari covernya saja seperti orang – orang di NTT ini pertama bertemu pasti kita agak was – was karena gaya bicara mereka yang agak keras tapi sebenarnya mereka itu ramah sekali. Ini dia kapal ALBA 1 yang akan membawa kita sailing ke komodo dan sunset di pelabuhan labuan bajo
Dan setelah solat magrib kita kembali berjalan jalan di daerah sekitar labuan bajo di sepajang pinggir pantai terdapat warung – warung penjual makanan dengan bermacam – macam menu namun yang paling banyak menjual seafood ya mungkin ini jimbaran versi labuan bajo. Dan harganya murah  masih standart untuk makan 4 orang kita habis sekitar Rp. 110.000,-.  
Tanggal 11 Agustus 2014 pukul 09.00 WITA kami mulai sailing komodo dengan kapal ALBA – 01 yang dipandu oleh kapten SOLEH dan 2 ABK yaitu bang WAWAN dan bang HAEDAR (sekaligus sebagai koki kapal) serta anak kapten kapal yaitu IQBAL yang kebetulan sedang mengunjungi ayahnya dan saat mau kembali ke lombok (rumah kapten kapal) cuaca sangat buruk sehingga tidak ada kapal yang berlayar ke lombak dan akhirnya si Iqbal ikutlah bapaknya berkerja memandu kami.
Inilah pemandangan yang terlihat saat perjalanan dan sedikit kenarsisan yang terjadi
Tujuan pertama kami adalah Pulau KELOR, pulau ini sangat indah gradasi warna airnya wow... pokoknya. Selain itu di pulau ini serasa berada di pulau pribadi karena disini kita hanya ketemu 1 rombongan bule saja. Selain cemplung menyemplung seperti yang aq lakukan atau jalan – jalan menyelusuri pantai seperti yang si adek lakukan atau mendaki bukit untuk mendapatkan pemadangan yang luar biasa seperti yang dilakukan oleh si Ichat and so amazing.... (sebenernya nyesel juga ga ikut naik krn terlanjur cinta untuk berendam di pantai ini)

Tujuan ke dua adalah Pulau RINCA atau yang sering disebut LOH BUAYA.... dan inilah wajah pintu masuk Pulau RINCA
Di pulau ini terdapat sekitar 2.800 ekor komodo (kalau ga salah ya, dan komodo di pulau ini lebih banyak dibanding di Pulau Komodo), selain komodo juga terdapat babi liar, kerbau, burung. Untuk memasuki pulau  ini dikenakan biaya sekitar 180.000,- untuk 4 orang sudah termasuk kamera 2 buah dan ranger. Untuk tiket  kamera hanya membayar di pulau rinca ini karena berlaku 3 hari hanya saja jangan lupa disimpen tiketnya. Untuk ranger (pemandu), 1 ranger biasanya untuk 1-6 orang. Disini kita akan diberi pilihan trekking yaitu short track (sekitar 1 jam), medium track (sekitar 2 jam), long track (sekitar 4 jam).Sebelum memulai trekking kita diberi penjelasan antara lain :
  1. Tetap berada dalam rombongan
  2. Dilarang merokok krn savana kering mudah terbakar
  3. Jangan membuang sampah dan mengambil apapun dari alam
  4. Jangan menggunakan tas selempang atau benda lain yang bergoyang – goyang saat berjalan karena komodo mengira kita sedang mengiming – imingi mereka umpan
  5. Jangan terlalu dekat dengan komodo
  6. Untuk wanita yang haid harap memberi tau ranger karena komodo bisa mencium bau darah sejauh 5km.
Pada saat itu si adek sedang haid tapi sudah di hari terakhir, sehingga di perbolehkan oleh ranger tetapi sebelum itu di uji dahulu dengan dicoba berdekatan dengan komodo yang ada di bawah bangunan yang berfungsi sebagai dapur apabila komodo itu tidak bereaksi berarti aman. Lalu kita berjalan menuju dapur dan di dapur kita bertemu dengan 2 ekor komodo yang terpancing bau masakan dari dapur. Dan inilah yang disebut komodo atau orang bilang NAGA versi jaman sekarang. Dan jujur aq ga berani foto dengan jarak dekat dengan komodo ini sumpah asli serem... hanya ichant yang berani tapi nanti waktu di pulau komodo itu pun dengan expresi yang agak takut


 Saat trekking si ranger bercerita tentang binatang yang hanya ada di INDONESIA ini. Komodo merupakan kadal terbesar di dunia yang hanya ada di Taman Nasional Komodo ini. Komodo mampu berlari hingga 20 km/jam, bisa berenang, menyelam dan memanjat pohon woooowww.... aq langsung mbayangin gimana cara menghindari dari komodo ini kalau semua dia bisa ihh.... mendadak bulu kuduk mulai berdiri selama perjalanan trekking ini. Kemudian saya bertanya kenapa para ranger memakai kayu yang di ujungnya berbentuk seperti huruf V, pak RANGER (aq lupa namanya) berkata untuk berjaga – jaga dari kemungkinan terburuk bila komodo menyerang tongkat itu dijepitkan ke leher komodo ada legenda juga yang beredar katanya dahulu ada komodo yang jatuh dari pohon kemudian lehernya tersangkut di batang pohon yang berbentuk V hingga dia tidak dapat lepas dari batang pohon itu dan katanya itu yang membuat komodo takut sama batang pohon bentuk V ini.  Dan saat perjalanan trekking tiba – tiba bapak ranger berhenti dan menunjukkan dua buah lubang ini.

Itu adalah lubang tempat induk betina komodo bertelur dan menyimpan telurnya, si induk membuat 2 lubang sebagai kamuflase untuk mengelabui siapapun yang ingin mengambil telurnya, jadi  bila ada hewan lain yang datang tidak akan tahu dimana lubang yang sebenarnya ada telurnya. Hhhmm... pintar juga hewan ini pikirku seketika. Setelah telur menetas maka anak – anak komodo itu akan langsung naik ke pohon selama ±3 tahun  untuk menghindari dimangsa oleh komodo lain. Komodo adalah hewan kanibal, mereka tidak segan memakan sesama apalagi yang lemah bahkan ayah komodo kadang memakan anaknya yang baru lahir. Selama di pohon mereka akan memakan hewan kecil dan serangga. Bila mereka sudah cukup besar dan kuat baru mereka akan turun dari pohon. Dan kami melanjutkan trekking mendaki bukit dan akhirnya bertemu dengan pemandangan yang indah ini.
Dan inilah yang terjadi selama perjalanan





Setelah di Pulau rinca kami menuju ke Pulau Komodo yang terkenal itu yang dulu ada di buku pelajaran jaman SD hehehhe.... dalam perjalanan ke pulau komodo kami menikmati makan siang pertama kami di atas kapal ALBA 1 yang di masak oleh bang HAEDAR (ABK kapal yang merangkap sebagai koki kita selama perjalanan ini) dan masakannya hahahha... enak dan sebagai wanita merasa kesindir  juga karena ga bisa masak hahahha... dan pada hari ini aku tidak membenci hari senin, gimana bisa membenci hari senin kalau keadaanya kayak gini makan siang di atas kapal dengan pemandangan sekeliling seperti ini dan yang paling penting tidak kerja menghadapi nasabah hahahha....




Setelah kenyang kami tiba di Pulau komodo di pulau komodo ini kami hanya membayar Rp.80.000,- untuk ranger saja karena biaya untuk  tiket kamera menjadi satu dengan pulau rinca sedang untuk tiket masuk tidak ada, tapi kami tidak tau apakah memang tidak ada atau karena kami datang terlalu sore.Dermaga di Pulau Komodo lebih besar dibanding di Pulau Rinca karena dibangun untuk  bersandar kapal pesiar. Pemerintah Pusat dalam tahun 2014 berencana mengalokasikan dana sekitar 60 miliar untuk membangun Dermaga Kapal Pesiar di Pulau Komodo.Rencana pembangunan dermaga Kapal Pesiar ini merupakan bagian dari proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor lima untuk mendukung sektor pariwisata di NTT, selain  untuk untuk menjawab keluhan dari wisatawan mencanegara yang merasa kesulitan melabuhkan kapal saat mengunjungi pulau ini. Dan inilah dermaga yang diperkirakan selesai tahun 2015 dan gerbang pulau komodo.




Seperti biasa kami memilih short trackking karena terkendala waktu hahahha... sebenarnya se karena menjaga kondisi badan menyiapkan energi untuk pendakian WAEREBO (tetep alasan juga ya).
Untuk medan trackking hampir sama seperti di pulau rinca namun di Pulau Komodo memiliki FREGATA HILL yang begitu mempesona. Kalau Pulau Rinca disebut LOH BUAYA kalau Pulau komodo disebut juga LOH LIANG. Selama perjalanan sang ranger bercerita tentang komodo yang sama diceritakan oleh ranger di Pulau Rinca. Dan si Ranger berkata kalau di Pulau Komodo ini terdapat  kampung komodo ada di balik bukit atau bisa ditempuh sekitar 20 menit dengan kapal.


Selain itu di Pulau Komodo kami lebih banyak menjumpai Komodo dan beberapa binatang lainnya antara lain babi hutan dan rusa dan di sini juga si ichant dengan mengumpulkan segenap keberaniannya untuk foto lebih dekat dengan komodo walaupun dari wajahnya yang tambak tersenyum tersirat rasa ketakutan yang mendalam hahahha.....





Karena terlalu sore kami datang di pulau komodo ini maka saat kami kembali ke kapal untuk ke pulau kalong matahari sudah mulai tenggelam dan kami memutuskan untuk berada di atap kapal selama perjalanan menuju pulau kalong untuk mengabadikan keindahan alam ini dan beginilah yang terjadi.




Dan terakhir kami sampai di Pulau Kalong tapi keadaan sudah cukup gelap sehingga tidak bisa melihat para kalong terbang seperti di TV hehhehe... tapi ga papa lah karena mendapat pemandangan yang indah. Ini pertama kalinya aku tidur di kapal dengan ombak yang membuai membuat kapal ini serasa seperti tidur di tempat tidur bayi yang digoyang – goyangkan. Dan memang bukan hanya kapal kita yang menginap disini tapi banyak kapal – kapal lain dan semua penumpangnya bule dan sepertinya hanya kita yang orang Indonesia. Dan yang penting jangan lupa membawa kartu remi hahahha... karena selama 3 hari sailing tidak akan berjumpa dengan TV dan jangan harap bisa ngegame juga karena kita lebih memilih mematikan semua sinyal demi menghemat baterai HP untuk kamera hahaha... karena selama di Kapal kami hanya bisa mengecharger pada malam hari saja karena genset kapal hanya di hidupkan di malam hari dan hanya sampe jam 9 saja. Jadi kita manfaatkan waktu itu untuk mengecharger HP dan kamera bergantian karena minimnya colokan listrik yang ada tapi kami selalu mambawa T selama travelling kemana mana karena itu menambah peluang untuk mengecharger hahhaha....

Hari pertama sailing ini berakhir kami mengunjungi 4 Pulau yaitu Pulau Kelor, Pulau Rinca, Pulau Komodo dan Pulau Kalong. Hari ini kami hanya trackking saja dan belum bersnorkling ria. Untuk hari kedua kami akan banyak melakukan kegiatan di air. Kami akan mengunjungi Pink Beach, Manta Point, Gili Laba. See... you... di part 2 yang ga tau kapan akan ditulis karena sekarang sering pulang malem terus hahahah.....















Komentar

Postingan Populer