itinerary wae rebo

FLORES WE COMING PART 4
WAE REBO
9 – 18 agustus 2014

Akhirnya selesai juga part 4 setelah di tagih terus oleh penggemar sejati pertama bloq ini yaitu BANG KEN hehehhe.... ne bang uda selesai part 4 nya.

Hari kamis tanggal 14 Agustus 2015, kami sudah mencapai desa nan indah WAEREBO dan kami menyebutnya dengan desa diatas awan. Begitu sampai desa ini kami merasa seperti di alam mimpi dan sedang berimajinasi tentang negeri dongeng tempat para peri tinggal. Desa ini dikelilingi bukit – bukit nan hijau, udaranya jangan ditanya lagi bersih tanpa polusi dan yang paling menyenangkan adalah keramahan penduduknya.  Hidup mereka begitu simple tanpa tersentuh  perkembangan jaman, tanpa listrik, tanpa televisi, tanpa gadget semua bersosialisasi dengan cara yang benar ya dengan cara yang benar yaitu saling berbicara satu sama lain tanpa bbm tanpa path dan tanpa facebook. Dan mereka  benar - benar menyatu dengan alam.


Inilah wajah WAE REBO  seperti di alam mimpi kan? 


Mbaru Niang adalah nama rumah adat di waerebo ini. Rumah adat ini sangat unik berbentuk kerucut dan memiliki 5 lantai dengan tinggi sekitar 15 meter. Rumah mbaru niang berbentuk lingkaran yang ditengahnya terdapat pusat berupa kayu untuk naik ke 5 lantai tersebut. Biasanya 1 mbaru niang dihuni 6 s/d 8 keluarga.

Setiap lantai memiliki fungsi yang berbeda yaitu :
·        Lantai 1 disebut tenda digunakan sebagai tempat tinggal. tenda di bagi menjadi 2 bagian nolang  
      dan lutur. Nolang tempat orang waerebo tinggal dan memasak sedangkan lutur untuk para tamu
·        Lantai 2 berupa loteng disebut lobo berfungsi untuk menyimpan bahan makanan Dan barang –      
      barang sehari – hari
·         Lantai 3 disebut lentar untuk menyimpan benih – benih tanaman
·         Lantai 4  disebut lempa rae disediakan untuk stok pangan apabila terjadi kekeringan, gagal panen
·         Lantai 5 disebut hekang kode untuk menyimpan langkar yaitu anyaman yang terbuat dari bambu         yang berbentuk persegi untuk tempat sesajian persembahan kepada leluhur


Jangan dikira lantai disini seperti rumah diperkotaan yang bertingkat. Seperti inilah tingkat di rumah mbaru niang

tampak lantai 2 dst

beginilah penampakan lantai atas rumah mbaru niang


Dan beginilah tampak lantai 1 tempat yang digunakan sebagai tempat tinggal. Di lantai 1 ini terdiri dari kamar – kamar yang disekat – sekat tampak korden warna warni itu adalah kamar yang dihuni 1 keluarga. Ditengah ruangan ada dapur. Pasti heran kana da dapur di dalam rumah padahal rumah ini terbuat dari kayu dan bamboo tetapi tidak terbakar. Jadi di dapur tersebut diberi pasir terlebih dahulu sehingga api tidak menyentuh lantai kayu secara langsung selain dapur juga terdapat ruangan yang digunakan untuk menerima tamu atau sekedar berbincang mungkin seperti ruang tamu atau ruang keluarga.


Sedangkan untuk mbaru niang yang digunakan untuk tamu berbeda lagi. Di mbaru niang untuk tamu tidak memiliki sekat. Jadi disini disediakan tikar yang mengelilingi rumah mbaru niang bantal dan selimut. Dalam rumah ini kita akan tidur berjajar seperti waktu di rumah nenek waktu lebaran hehehe… tapi bedanya disini kita akan berjejer dengan para wisatawan asing karena saat kami disini semua yang menginap adalah orang asing semua beginilah mbaru niang untuk para tamu.


















Oia untuk menginap di sini kita dikenakan biaya Rp.250.000,- /orang / malam (termasuk makan 3x). Sedangkan klo tidak menginap dikenakan biaya Rp.100.000,- kalau tdk salah. Uang ini akan digunakan untuk pemeliharaan rumah mbaru niang ini.  Oia dibanding dengan biaya dan pengamalan selama ini uang tersebut tidak ada artinya. Menginap di rumah ini adalah salah satu moment yang tidak akan saya lupakan seumur hidup saya. Selain bisa  merasakan tidur disini kita juga dapat melihat kegiatan warga disini selain bermain catur, memasak, dan kita menikmati makanan warga sini. Dan beginilah kita menyambut pagi hari di waerebo dengan bernarsis ria


ini bang sakti salah satu traveller yang termakan intin si ichant

ini si ichant travelmate dan fotografer kesayangan

ini si adek travelmate paling sejati

ini bang ken, pemuda flores yang menjadi penggemar blog sejati q  hhahaha...

Oia pagi ini kami sempat mampir kerumah salah satu warga yang waktu perjalanan ke waerebo tidak sengaja kami bersama sama, sayangnya aq lupa nama bapak tersebut. Oia bila bertamu ke rumah orang waerebo apabila disuguhi kopi jangan ditolak karena itu salah satu penghormatan untuk tamu. Dan katanya lagi kopi yang disuguhkan adalah kopi yang terbaik, katanya sich klo orang waerebo untuk kopi yang terbaik untuk di minum sendiri sedangkan kualitas dibawahnya baru untuk dijual. Oia jangan lupa membawa camilan untuk anak – anak waerebo, mereka akan suka bila dibawakan makanan seperti biscuit atau yang lain. Dan satu lagi kalau jangan lupa mambawa buku bacaan untuk disumbangkan di rumah baca di waerebo. Dan beginilah kehangatan yang terjadi di rumah warga waerebo itu







Dan beginilah kenarsisan kita sebelum kembali ke denge




oia lebih dari dasawarsa terakhir jumlah mbaru niang di desa wae rebo hanya tinggal 4 buah saja. Rumah yang tersisa itu pun sebenarnya sudah sekarat kondisinya lapuk di makan usia. Masyarakat tak mampu lagi untuk membangun kembalin dan melengkapi menjadi tujuh buah rumah seperti seharunya. Namun pada tahun 2008 datanglah rombongan Yori Antar bersama rekan rekannya. Mereka adalah para arsitek yang penasaran dengan kampong tradisional di pedalaman flores ini. Yori Antar dengan Yayasan Rumah Asuh berupaya mengembalikan keadaan desa wae rebo seperti sedia kala, dengan bantuan dari swasta, pemerintah dan donator akhirnya pada tahun 2010 dua rumah yang sudah sekarat direnovasi, tahun 2011 tiga rumah yang hilang dibangun kembali dan akhirnya Wae Rebo memiliki 7 mbaru niang kembali.

Dan tahun 2012 wae rebo mendapat penghargaan UNESCO Asia – Pasific Award yang diumumkan di Bangkok 27 Agustus 2012 yaitu Mbaru Niang mendapatkan Award of excellence yang merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang pelestarian warisan budaya.

Sooo…. Dunia saja mengakui keindahan wae rebo lalu kenapa kamu sebagai warga Indonesia tidak mengakuinya dengan berkunjung ke wae rebo #indonesiaituindahkawan

Komentar

  1. Casino Hotel Reno - Mapyro
    Find the best casino 예스 벳 hotels in 포항 출장안마 Reno, NV. 성남 출장마사지 Mapyro reviews, photos & prices. Use our verified 부산광역 출장샵 traveler rating to see what makes 여수 출장샵 this casino popular

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer