itinerary makasar (keliling kota makasar)

  MAKASSAR WE COMING PART 1
Makassar
4 – 9 desember 2014
Setelah ide gila si ichant untuk backpakeran ke NTT selama 9 hari. Iseng – iseng kali ini ide muncul dari benakq untuk menjelajah pulau Sulawesi karena seumur – umur belum pernah menginjakkan kaki ke pulau Sulawesi. Tujuan utama adalah tana toraja yang selama ini hanya bisa terlihat di layar kaca.

Dan karena jatah cuti yang masih banyak akhirnya aq memutuskan untuk mengambil cuti 4 hari. Dengan persiapan yang tidak terlalu matang karena si ichant masih galau untuk ikut atau tidak akhirnya aq dengan si adek memutuskan untuk berangkat ke makasar pada tanggal 4 desember dengan sriwijaya dari Surabaya. Kami mendapatkan tiket dengan harga Rp. 573.000,-. Ya lumayan mahal karena bukan tiket promo, kami memesannya 3 hari sebelum berangkat maklum mau pesen tiket masih deg – degan soal cuti karena agak susah untuk cuti di bulan desember.


Dengan penerbangan pagi aq dan si adik tiba siang hari di masakar dari bandara kami menggunakan bus damri dengan harga Rp. 31.000,-/orang. Padahal sebelumnya baca itinerary di internet masih 15.000,-. Perjalanan dari bandara ke pusat kota makasar ini lumayan jauh dan macet. Setelah sampai di pusat kota makasar kami melanjutkan ke kantor saudara sepupu yang kerja di kota ini dengan menggunakan angkutan umum dengan harga Rp. 4.000,- (kalau ga salah, agak lupa) dan jangan heran dengan penampakan angkot disini yang meriah bahkan angkot yang kami naiki memasang LCD yang gede hehhehe…. Beginilah penampakan angkot di makasar.

bis damri bandara


angkot di makassar dengan layar LCD yang segede gaban 




















Sesampainya di kantor saudara sepupu kami meminjam sepeda motornya untuk mencari hotel dan jalan – jalan di kota makasar hehehehe… ini tips untuk backpakeran “sebelum menuju tempat yang dituju, cek phonebook sapa tau ada saudara atau teman yang ada di kota tersebut, minta bantuan antara lain pinjaman motor biar hemat atau nebeng nginep atau jadi guide selama kita di kota itu hahahaha…”
Hari ini kami menginap di wisma akik hijau dengan harga kamar Rp.250.000,- dengan fasilitas kamar mandi dalam, 2 bed, TV dan AC. Dan beginilah fasilitas kamar di wisma ini.

fasilitas kamar

harga kamar di akik hijau
 Hari ini kami memutuskan untuk berkeliling kota makasar sesuai panduan backpacker di internet kami memutuskan tujuan ke pantai losari, masjid amirul mukminin (masjid terapung), benteng fort Rotterdam. Sekalian kami bertemu dengan teman yang kerja di sini juga namanya BAGUS, hahahaha… sesuai prinsip cek phonebook tadi, Bagus akan menjadi guide kami selama di pulau Sulawesi ini.

Pertama tujuan kami ke benteng FORT ROTTERDAM atau yang dikenal juga dengan nama benteng ujung pandang. dengan berbekal sepeda motor pinjaman dan google map kami bertolak menuju benteng fort rotterdam.

Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh raja gowa ke 9. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan raja gowa ke 14 benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari pegunungan karst yang ada di daerah maros (yang besok kita akan kunjungi).

Benteng ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak ke laut (kalau dilihat dari atas). Bentuk ini mengandung filosofi  kerajaan gowa bahwa penyu dapat hidup di darat dan laut dengan begitu kerjaan gowa akan Berjaya di daratan maupun di lautan. 

Saat belanda menduduki benteng ini nama benteng ujung pandang dirubah menjadi fort Rotterdam. Dan beginilah bentuk benteng fort Rotterdam.

bagian dalam benteng fort rotterdam

bagian luar benteng fort rotterdam


narsis sedikit

ini diambil setelah pulang dari toraja











Dari benteng fort Rotterdam kami menuju ke masjid amirul mukminin. Masjid ini terkenal dengan masjid terapung karena memang masjid ini terletak di bibir pantai. Masjid ini diresmikan oleh Ketua dewan masjid Indonesia yaitu pak Jusuf Kalla pada tanggal 21 Desember 2012. Walau terlihat kecil, kapasitas masjid ini cukup besar, dapat menampung sekitar 400 jamaah. Nama amirul mukminin berasal dari bahasa arab yang artinya “pemimpin kaum mukmin”. Dan inilah masjid amirul mukminin yang begitu indah



Selain indah Arsitekturnya, interior masjidnya pun indah dan romantic


bagian dalam masjid amirul mukminin



Dari lantai 2 kita bisa melihat pantai losari





















Namun sayang disekitar masjid pantainya banyak sekali sampah – sampah bungkus makanan dan botol plastik minuman. Karena banyaknya pengunjung di masjid ini banyak juga sampah yang dibuang di pantai. Ya INDONESIA…. Berubahlah dari diri sendiri, jangan membuang sampah sembarangan #selfnote.


Bergeser sedikit dari masjid amirul mukminin kami berjalan ke pantai losari, pantai kewl di kota makasar ini. Disini kami bertemu dengan BAGUS yang baru pulang kerja.
ciamik gung2 goes to makassar

narsis di makassar

haruslah foto di pantai losari kayak di tipi tipi


Sudah malam ikan bobok hehehhe… see you in part 2 about kampong berua dan remang –ramang maros.


















Komentar

Postingan Populer